Studi Al-Qur'an dan Hadits di Era Kontemporer
Seperti menurut berbagai penjelasan di berbagai buku, yang
mengatakan bahwa al-qur’an adalah sumber utama ajaran islam sebelum adanya
sunnah maupun hadits. Ini mengandung pengertian, bahwa tanpa bersumber pada
al-qur’an, seseorang tidak akan mengelan ajaran islam dengan sesungguhnya atau
secara detail. Dari sumber Al-Qur’an tersebut, dapat diperoleh mengenai
prinsip-prinsip, visi, misi dan tujuan ajaran islam.
Al-Quran datang ke hadapan kaum Arab kala itu
dengan format yang tidak pernah mereka kenal sebelumnya serta keindahan gaya
bahasa yang tak tertandingi oleh para tokoh dan pakar bahasa waktu itu. Kitab
suci ini telah menantang para pujangga dan tokoh-tokoh penyair Arab untuk
membuat tandingan bagi Al-Quran, mulai dari yang terberat ataupun membuat
satu saja:
أَمْ يَقُولُونَ
افْتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِثْلِهِ وَادْعُوا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ
دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ .(38)
Atau (patutkah) mereka mengatakan:
"Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu
katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah
siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar."(Q.S. Yunus : 38),
ذلِكَ الْكِتبُ
لاَرَيْبَ فِيْهِ هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ. (2)
Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada
keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa”.
Al-Quran adalah sumber ajaran Islam. Laksana
samudera yang keajaiban dan keunikannya tidak pernah sirna di telan masa,
sehingga lahirlah bermacam-macam tafisr dengan metode yang beraneka ragam. Para
ulama telah menulis dan mempersembahkan karya-karya mereka dibidang tafsir ini,
dan menjelaskan metode-metode yang digunakan oleh masing-masing tokoh penafsir,
di samping itu dalam pembelajaran mengenai studi Al-Qur’an juga terdapat
tafsir sastra dan hermeneutik.
Begitu pula dengan Hadits, sebagaimana yang telah dikemukakan pada
pembahasan sebelumnya, merupakan sumber kedua ajaran islam, setelah Al-Qur’an
al-karim. Dan secara istilah, al-Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan
sebagainya.
Periode modern ditandai dengan penetrasi Barat atas dunia islam.
Dengan hal itu, muncullah berbagai macam problematika dalam islam yang belum
pernah terjadi pada saat zaman Rosullullah dan para sahabat. Maka, tugas para
ulama’ di era kontemporer ini untuk menyelesaikan pokok-pokok permasalahan
dalam islam tersebut. Agar umat islam di era kontemporer ini tidak sesat, dan
masih selalu dalam naungan Allah SWT.
Banyak cara pendekatan dan pembahasan yang mengandalkan
nalar, sehingga akan sangat luas pembahasan apabila kita bermaksud
menelusurinya satu demi satu. Dalam makalah kami ini akan menerangkan dan
memaparkan mengenai arti dan penjelsan studi Al-Qur’an, tafsir sastra,
metode untuk tafsir al-qur’an dan tentang hermeneutik. Serta pembahasan studi
hadits menurut kajian sirah nabi, dan kajian komparasi.
Komentar
Posting Komentar